• Jelajahi

    Copyright © abiahya
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Mental Miskin VS Mental Kaya

    Tuesday, November 8, 2016, 11:13:00 AM WIB Last Updated 2016-11-22T08:03:52Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Kantin Soto itu setiap harinya dipenuhi pelanggan karena rasanya yang khas juga harganya paling murah dibandingkan tempat makan di sekitarnya, hampir tidak ada bangku kosong di kantin itu selalu saja penuh orang sedang menikmati Soto sambil ngobrol, bahkan beberapa rela berdiri menunggu antri hingga ada pelanggan yang menyelesaikan waktu makannya. Pemandangan seperti itu hampir tiap jam dan tiap hari bisa terlihat di kantin Soto Pak Burhan, bertempat di pinggiran kota Kairo menjadi alternatif sarapan pagi dan makan siang yang tidak memerlukan budget banyak, menjadi pilihan para karyawan yang bekerja di sekitar area dan para mahasiswa terutama dari Indonesia yang lidahnya belum terbiasa makan hidangan khas Turki. Soto menjadi pilihan di kawasan padat penduduk itu, bukan saja orang Indonesia namun pelanggan Pak Burhan juga banyak yang asli orang sana yang kepencut dengan nikmatnya masakan Indonesia.


    Pemandangan agak berbeda pada hari itu, suasana jauh lebih ramai dari biasanya. Setiap hari jumat memang Pak Burhan hanya buka setengah hari, dari pagi hingga saat sholat Jumat dimulai Pak Burhan akan menutup kantinnya dan tidak melayani pelanggan di siang dan sore harinya. Para pelanggan rela berdesakan untuk mendapatkan Soto favoritnya karena jika sampai siang tidak  dapat maka terpaksa harus menunggu Sabtu pagi keesokan harinya, dan satu hal yang istimewa adalah setiap Hari Jumat Pak Burhan memberikan soto kepada semua pelanggannya masing-masing 1 porsi tanpa harus membayar, alias gratis.. Ya gratis..
    Pak Burhan memang seorang pedagang yang dermawan, sebagai seorang perantau yang jauh di negeri orang ia ingin membantu orang lain di sana, salah satu hal yang rutin dilakukan oleh Pak Burhan bersedekah. Setiap hari Jumat Pak Burhan menyedekahkan semua soto kepada semua pelanggannya, dan hampir di setiap hari Jumat Pak Burhan mempunyai cerita-cerita unik ada yang lucu juga ada yang memotivasi. Ini adalah salah satu contoh cerita yang terjadi di kantin Soto Pak Burhan, yang bisa kita petik pelajaran tentang orang kaya dan miskin, ternyata berhubungan dengan mental kaya dan mental miskin. Bagaimana bisa, simak saja ceritanya berikut ini.
    Suatu pagi di hari Jumat seperti biasanya nampak Pak Burhan melayani pelanggan, karena hari Jumat maka semua pelanggan tidak membayar alias gratis. Datang seorang pengusaha untuk makam Soto di tempat Pak Burhan, tak lama kemudian datang juga seorang mahasiswa, dilihat dari gerak geriknya nampaknya si pengusaha dan mahasiswa itu baru pertama kalinya datang di kantin Soto Pak Burhan. Tanpa pandang bulu Pak Burhan melayani semua pelanggan tanpa membedakan dari kalangan atas sampai kalangan bawah, semua dengan ramah dilayani dan berhubung hari itu Jumat maka semua juga diberi satu porsi Soto Gratis. Begitu juga dengan pengusaha dan mahasiswa itu mendapatkam satu porsi aoto gratis, lantas apa hubungannya dengan judul artikel tentang mental miskin dan kaya?

    Hal ini diketahui dengan apa yang terjadi dengan hari jumat berikutnya, kedua orang tersebut mahasiswa dan pengusaha datang lagi di soto Pak Burhan, tapi ada yang menarik dengan kedatangan keduanya, mahasiswa datang ke soto Pak Burhan dengan membawa sebuah bingkisan kecil yang diberikannya kepada Pak Burhan, bingkisan itu berisi sebuah sajadah baru yang dikirimkan oleh orangtua mahasiswa itu untuk Pak Burhan, orangtua mahasiswa itu terinspirasi dengan sikap Pak Burhan yang memiliki jiwa sosial tinggi dan mahasiswa itupun terbuka hatinya untuk mencontoh Pak Burhan dengan belajar untuk mempunyai sifat suka memberi. Tentu sifat memberi hanya dimiliki oleh orang-orang yang mempunyai mental kaya, dan mental ini yang mahasiswa itu dapatkan setelah mendapatkan inspirasi dari Pak Burhan. Sementara hal lain terjadi dengan pengusaha, pengusaha itu datang dengan istri dan 3 orang anaknya beserta sopir juga 2 pembantunya, sambil dia makan terus saja dia bergumam dan mengatakan kepada keluarganya mumpung gratis dan besok hari jumat berencana balik lagi ke kantin soto Pak Burhan, lumayan gratis katanya. 


    Ya begitulah dua orang yang bisa kita ambil pelajaran betapa orang yang hidup sederhana bisa saja bermental kaya karena mempunyai sifat pemberi dan mempunyai komitmen untuk memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitarnya, kita lihat sosok Pak Burhan    yang mampu menginspirasi mahasiswa untuk selalu berbagi tanpa harus menunggu menjadi kaya. Sementara hal lain kita lihat dari seorang pengusaha itu yang sebenarnya hidupnya sudah berkecukupan, sudah mapan dari segi ekonomi namun ternyata kekayaannya belum mampu membuat mentalnya ikut kaya, dia masih ingin menerima bukannya memberi, padahal sudah mampu sehingga bisa disimpulkan bahwa dia masih bermental miskin. Jadi sekali lagi marilah kita untuk menjaga hati ini membangun jiwa sebagai pemberi jangan mau bermental miskin, sebaliknya kita harus bermental kaya !
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini